Rusia Minta Semua Pihak Tak Intervensi soal Hukuman Mati Tentara Bayaran di Donetsk

MOSKOW, - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mendesak masyarakat internasional dan media barat untuk tidak berspekulasi tentang putusan hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan DOnetsk terhadap tiga tentara bayaran asing. Menurutnya, ketiganya sudah mengaku telah melakukan tindak kejahatan berat di wilayah Republik Rakyat Donetsk.

“Saat ini, semua proses yang Anda sebutkan didasarkan pada undang-undang Republik Rakyat Donetsk, karena kejahatan yang dimaksud dilakukan di wilayah DPR. Yang lainnya adalah bahan spekulasi, saya tidak akan ikut campur mengenai sistem peradilan dan hukum Republik Rakyat Donetsk", kata Lavrov kepada wartawan pada hari Jumat (10/6), dikutip Sputniknews.

Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian mengindikasikan bahwa London belum menghubungi Moskow mengenai nasib dua warga negaranya, dan menuduh pihak berwenang Inggris tidak memperhatikan nasib mereka.

Pada hari Kamis, Mahkamah Agung Republik Rakyat Donetsk menghukum mati dua warga negara Inggris, Aiden Aslin dan Shaun Pinner, serta seorang warga negara Maroko, Saadun Brahim, setelah ketiganya mengaku bersalah atas tindakan yang bertujuan merebut kekuasaan dengan paksa. Aslin juga mengaku bersalah menjalani pelatihan untuk tujuan terlibat dalam kegiatan terorisme. Pengadilan Donetsk juga memutuskan bahwa ketiga pria itu bertindak sebagai tentara bayaran yang dibayar untuk pemerintah Ukraina.



sumber: www.jitunews.com